AS Tangkap Bos ISIS saat Operasi Militer di Irak-Suriah

1 day ago 12

CNN Indonesia

Kamis, 05 Jun 2025 10:08 WIB

AS menangkap pemimpin ISIS dalam operasi militer koalisi internasional di Irak dan Suriah baru-baru ini. AS menangkap pemimpin ISIS dalam operasi militer koalisi internasional di Irak dan Suriah baru-baru ini. Ilustrasi.(Foto: iStock/zabelin)

Jakarta, CNN Indonesia --

Militer Amerika Serikat mengumumkan telah menangkap seorang pemimpin kelompok teroris ISIS dalam operasi koalisi internasional di Irak dan Suriah baru-baru ini. Operasi tersebut juga dilaporkan menewaskan dua anggota ISIS lainnya.

Komando Pusat AS (US Central Command/USCENTCOM) mengatakan operasi bersama ini berlangsung antara 21 hingga 27 Mei. 

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"(operasi) ini bertujuan untuk mengganggu dan melemahkan kemampuan ISIS dalam membangun kembali kekuatan, merencanakan, mengorganisasi, dan melancarkan serangan terhadap warga sipil serta pasukan AS dan mitra di kawasan," bunyi pernyataan USCENTCOM di X seperti dikutip AFP pada Kamis (5/6).

USCENTCOM melaporkan operasi gabungan ini dilakukan di enam titik, lima di Irak dan satu di Suriah. Sebanyak dua anggota ISIS tewas, dua lainnya ditangkap (termasuk seorang pemimpin ISIS), dan sejumlah senjata berhasil disita dalam operasi tersebut.

"Operasi semacam ini menunjukkan komitmen USCENTCOM, bersama sekutu dan mitra kami, untuk memastikan kekalahan abadi ISIS di kawasan," kata Komandan USCENTCOM, Jenderal Michael Erik Kurilla, dalam pernyataannya.

Operasi di Irak dilakukan oleh pasukan Irak di wilayah utara, di mana sel-sel ISIS masih aktif dan kerap melancarkan serangan sporadis terhadap militer dan kepolisian Irak.

Meski begitu, AS tidak mengungkap detail identitas pemimpin ISIS yang tertangkap tersebut. Semenjak kematian Abu Bakr Al Baghdadi pada 2019 lalu, ISIS telah dipimpin oleh sejumlah penerus.

Terakhir, ISIS mengonfirmasi kematian pemimpinnya Abu Hussein Al Husseini Al Qurashi dan menyebut Abu Hafs Al Hashimi Al Qurashi untuk menggantikannya sebagai pemimpin kelompok tersebut pada Agustus 2023.

ISIS mendeklarasikan "kekhalifahan" pada 2014 setelah merebut sebagian besar wilayah Irak dan Suriah.

Pasukan Irak yang didukung oleh koalisi internasional berhasil mengalahkan ISIS pada akhir 2017. Dua tahun kemudian, kelompok itu kehilangan wilayah terakhirnya di Suriah.

Namun, ISIS masih mempertahankan kehadirannya di wilayah timur laut Suriah, terutama dengan menyasar pasukan pimpinan Kurdi dan di Irak. Mereka sebagian besar melancarkan serangan di daerah pedesaan.

Sampai saat ini, sekitar 2.500 tentara AS masih ditempatkan di Irak untuk memberantas ISIS meski Washington dan Baghdad pada akhir September lalu mengumumkan bahwa misi militer koalisi internasional di wilayah federal Irak akan berakhir dalam waktu satu tahun.

(rds)

[Gambas:Video CNN]

Read Entire Article
Rapat | | | |